Kesehatan ibu dan anak (KIA) sebagai kelompok yang rentan masalah kesehatan, berdasarkan tahapan sesuai dengan continuum of care. Di Indonesia, pelayanan ibu dan anak dimulai pada Pelayanan Pra-Konsepsi pada Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS), Antenatal, Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Masa Nifas dan Keluarga Berencana, dan Pelayanan Kesehatan Bayi.
Tindakan pencegahan
Upaya pencegahan terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah kesehatan ibu dan anak adalah dengan memastikan bahwa semua ibu hamil mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Pemeriksaan medis ini dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini sehingga pengobatan dapat segera dimulai.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin harus dilakukan selama kehamilan dan persalinan untuk memantau berat badan dan indikator penting lainnya dari perkembangan bayi. Ini termasuk memeriksa pertumbuhan janin dan mengukur jumlah ASI.
Pemeriksaan ini juga dapat membantu mengidentifikasi bayi yang berisiko kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi pada bayi baru lahir dan mempengaruhi perkembangan bayi di kemudian hari.
Tindakan pencegahan lainnya adalah dengan mengurangi asupan minuman manis dan makanan tinggi lemak dan kalori. Ini dapat membantu mencegah obesitas dan masalah kesehatan terkait, termasuk gangguan pencernaan, penyakit jantung, dan diabetes.
Diagnosis Dini
Program diagnosis dini berfokus pada deteksi pasien bergejala sedini mungkin sehingga mereka memiliki peluang terbaik untuk keberhasilan pengobatan. Ini meningkatkan hasil kanker dan mengurangi kebutuhan akan perawatan yang mahal dan kurang efektif pada tahap selanjutnya.
Diagnosis dini juga bertujuan untuk mengatasi hambatan yang dapat mengurangi peluang pasien untuk didiagnosis dan diobati dengan cepat. Ini termasuk kesadaran kanker yang buruk di kalangan masyarakat; pengetahuan suboptimal di tingkat pelayanan kesehatan primer tentang gejala kanker dan/atau tindak lanjut diagnosis yang memadai; aksesibilitas yang buruk; rendahnya keterjangkauan dan/atau kualitas layanan diagnosis dan pengobatan (daftar tunggu, kesalahan diagnosis, birokrasi administratif, jalur rujukan yang tidak jelas, dll.); dan banyak hambatan logistik, keuangan dan psikososial yang mencegah pasien mengakses layanan dengan cepat.
Bagi mereka dengan status HIV positif, diagnosis dini dapat membantu menentukan apakah mereka perlu mengonsumsi obat antiretroviral (ARV), yang diperlukan untuk mengobati infeksi. Ini melibatkan tes darah yang disebut tes viral load dan tablet cair yang diberikan secara oral seminggu sekali.
Pengobatan Dini
Perawatan dini adalah salah satu faktor kunci yang dapat mengurangi risiko anak selama perkembangan awal mereka. Ini termasuk diagnosis dini, pengobatan, dan pemantauan kemajuan anak.
Diagnosis dini dapat ditentukan melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah. Tes laboratorium yang paling umum digunakan untuk mendeteksi kelainan janin anak adalah pemindaian chorionic gonadotropin (CG). Tes lain yang dapat dilakukan antara lain nuchal translucency scan, USG, atau USG perut.
Jika seorang anak didiagnosis dengan kelainan janin, itu dapat diobati dengan cepat. Ini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi pada janin selama kelahiran, seperti cacat jantung dan kerusakan otak.
Kecemasan adalah kondisi lain yang dapat memengaruhi anak selama kehamilan. Ini juga dapat menyebabkan masalah serius jika tidak dikelola dengan baik. Kecemasan selama kehamilan dapat mengakibatkan gangguan perilaku, seperti lekas marah, gelisah, dan hiperaktif. Itu juga dapat menyebabkan depresi. Untungnya, kecemasan selama kehamilan dapat diobati dengan obat-obatan.
Pemantauan
Pemantauan merupakan aspek penting dari pencegahan dan pengendalian penyakit. Hal itu dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
Dalam konteks ini, penggunaan teknologi seluler semakin populer. Hal ini menyebabkan berkembangnya aplikasi yang dapat digunakan untuk menilai kondisi anak.
Aplikasi ini dapat diunduh ke ponsel atau tablet dan digunakan secara waktu nyata. Mereka juga dapat mengirimkan peringatan kepada orang tua atau pengasuh saat anak sakit atau berisiko sakit.
Teknologi ini dapat membantu memastikan bahwa anak-anak menerima perawatan dan pengobatan kesehatan secara teratur. Ini juga dapat membantu mendeteksi tanda-tanda penyakit lebih awal, yang dapat membantu mencegahnya menjadi mengancam jiwa.
Misalnya, salah satu aplikasi bernama KesitKebal dapat melacak status anak menggunakan data dari berbagai sumber. Ini termasuk informasi dari rumah sakit, dokter dan sekolah. Selain itu, juga dapat melacak perilaku dan kebiasaan individu.